
Riwayat Rumah Tradisi Tradisionil Lampung – Nama rumah adat Lampung terdistorsi Nuovo. Rumah ini memiliki desain tradisional yang unik dan menarik. Di Indonesia, setiap golongan memiliki rumah adat dengan nama dan profesi yang berbeda.
Rumah kuno merupakan salah satu bentuk desain rumah adat yang dibangun sejak lama. Itu adalah konsep rumah pertama di Indonesia, khususnya di Lampung, sebelum jenis bangunan lainnya.
Riwayat Rumah Tradisi Tradisionil Lampung
Rumah kuno merupakan bagian dari budaya yang harus dilestarikan. Rumah adat pertama kali dibangun sebagai sarana berkumpulnya masyarakat atau sebagai tempat berbagai perayaan adat.
Arsitektur Tradisional Daerah Lampung
Selain itu, rumah juga menjadi pusat aktivitas masyarakat setempat. Nama rumah adat Lampong adalah Novo Astra dari bahasa setempat dengan dua kata.
Nuvo artinya tempat tinggal atau rumah dan mengembara artinya rumah perbincangan. Mengutipnya secara bijak, Nuovo merupakan kebanggaan suku Lampung yang sarat akan kearifan, sering dijadikan sebagai tempat pertemuan.
Selain nuvo wort, rumah adat di Lampung Selatan ini juga dikenal dengan nama Balai Agung. Pasalnya, sering dijadikan sebagai tempat utama pertemuan adat yang diadakan Purvatin atau Balancers saat berdiskusi.
Setiap bangunan yang dibangun memiliki pondasi dan tujuan tertentu. Untuk lebih memahami letak filosofi rumah adat Suku Lampung, simak penjelasan berikut ini:
Macam Macam Rumah Adat Lampung: Tak Hanya Nuwou Sesat!
Konsep rumah gaya dirancang sesuai dengan topografi alam provinsi Lampung yang dikelilingi pegunungan dan hutan. Daerah dataran tinggi lebih rawan banjir jika curah hujan di atas rata-rata.
Kandang dianggap paling cocok untuk kawasan ini karena tahan selip, anti banjir, dan anti gempa karena dilengkapi dengan pilar yang kuat.
Selain itu, rumah kayu memiliki ketinggian yang baik dan dapat digunakan untuk menghindari serangan satwa liar di sekitarnya.
Tujuan utama dibangunnya rumah adat Lampung adalah sebagai tempat pertemuan bagi yang memiliki keseimbangan adat. Selain itu, bangunan ini juga digunakan sebagai tempat berkumpulnya pertemuan adat atau pertukaran informasi masyarakat.
Lamban Balak Bandar Agung Di Desa Tanjung Agung
Dengan adanya tempat ini diharapkan silaturahmi dan kekompakan masyarakat sekitar dapat terjalin dengan baik dari generasi ke generasi.
Rumah adat Lampung dibangun dengan bahan alami yang tidak merusak lingkungan. Fondasinya terbuat dari batu, sedangkan tiang, dinding, dan lantainya terbuat dari kayu.
Atap rumah ini terbuat dari serat coklat, ilalang dan ilalang. Pemilihan bahan dasar tersebut didasari oleh kecintaan manusia terhadap sumber daya alam.
Perhatian dan penghargaan yang tinggi terhadap alam memotivasi masyarakat untuk membangun rumah adat yang sarat makna dan memiliki nilai budaya yang tinggi.
Arsitektur Sumatra Selatan
Rumah adat ini memiliki banyak ruangan dengan fungsi yang berbeda-beda. Ruang booth digunakan sebagai tempat pertemuan informal. Sedangkan Ruang Pusiban digunakan untuk pertemuan formal seperti diskusi.
Keberagaman ruangan ini memiliki makna filosofis bahwa setiap orang memiliki tugas dan tanggung jawab pribadi. Untuk itu setiap orang harus bertanggung jawab dan melaksanakan dengan baik apa yang menjadi kewajibannya.
Keunikan rumah adat Lampong adalah lantai kayunya dipotong panel-panel segi empat sesuai panjang dan bentuknya sesuai selera. Lantai rumah ini dilapisi dengan bambu, sehingga lebih awet.
Fondasi rumah adat terbuat dari bujur sangkar dan batu, disusun sedemikian rupa sehingga membentuk bangunan yang kokoh dan kokoh.
Meneroka Eksistensi Arsitektur Tradisional Lampung
Rumah berkonsep panggung ini memiliki sejumlah pilar. Rumah lampu tradisional membutuhkan 20-25 tiang dan 15-20 tiang besar.
Ciri khas rumah adat Lampung adalah adanya tangga kayu yang terletak di bagian depan rumah. Tangga ini berfungsi sebagai pintu masuk utama. Ketinggian tangga disesuaikan dengan kondisi rumah stiletto, sehingga mudah digunakan.
Dinding rumah ini terbuat dari kayu tebal agar tetap kuat. Kayu yang biasa digunakan dilapisi dengan bahan tahan serangga agar tahan lama.
Ujung punggungan terhubung pada satu titik di bagian atas atap. Di bagian atas gorden terdapat cincin yang terbuat dari kayu tembaga.
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Sejarah Di Bandar Lampung
Selain mengetahui nama rumah adat Lampung dan keunikannya, Anda juga harus mengetahui seperti apa rumah adat Lampung tersebut.
Rumah adat Lampung dibangun dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya. Hal ini harus dilakukan agar masyarakat tidak lalai memasuki rumah adat tersebut. Simak penjelasannya di bawah ini.
Rumah adat ini dibuat dengan ukuran yang kecil dan biasanya digunakan oleh masyarakat umum. Rumah tersebut tidak memiliki balkon dan hanya satu tangga yang mengarah langsung ke balkon rumah.
Desain rumah ini terlihat sangat sederhana dan hanya memiliki satu kamar tidur. Dapur dan ruang tamu rumah adat ini juga terlihat menyatu.
Kisah Rumah Kuno Peninggalan Keturunan Bupati Brebes Di Desa Citalang
Itu adalah rumah kuno yang besar, biasanya kediaman presiden. Ukuran rumah 30×15 meter dan ada serambi depan untuk resepsionis.
Balkon rumah ini tidak memiliki dinding dan terdapat tangga di bagian depan yang digunakan untuk naik dan masuk ke dalam rumah. Ciri khas rumah ini adalah atapnya yang terbuat dari ijuk dan bentuknya seperti perahu terbalik.
Rumah tersebut memiliki dapur yang terpisah dari bangunan utama. Dapur terhubung ke bangunan dengan apa yang tampak seperti jembatan.
Rumah yang menjadi simbol budaya Lampung, biasanya digunakan sebagai tempat pertemuan para sesepuh untuk membicarakan masalah tertentu.
Pegiat Sejarah Lampung Timur Telusuri Jejak Bermulanya Peradaban Sukadana
Rumah tersebut dilengkapi dengan tangga yang disebut Big Bridge atau Great Hall. Rumah tersebut dihiasi dengan lambang burung Garuda yang dianggap sebagai kendaraan Wisnu pada zaman dahulu. .
Rumah adat Lampung selain memiliki nama yang berbeda juga memiliki bagian rumah yang berbeda dengan fungsi dan fungsi yang berbeda pula. Ini berita.
Jika budayanya dijaga dan dilestarikan, maka nama rumah adat Lampung akan tetap dikenal hingga generasi mendatang. Keunikan dan makna bangunan yang megah ini membuat rumah adat Lampung sangat menarik untuk dijelajahi. Rumah kuno Lampung memiliki bentuk dan nama yang berbeda-beda. Ada speaker nuvu slow, gag pesagi tradisional, dan sukdana tradisional ghara. Bagaimana dimensi dan spesifikasinya? Pembahasan kami sajikan di bawah ini.
Kutipan dari buku DC Tyus tentang rumah adat di Indonesia Rumah adat masyarakat Lampung disebut nuwu awara. Nuwou sendiri artinya rumah dan salah artinya adat. Nuovo yang terputus ini berdiri di atas pilar besar. Sebelumnya, bangunan tersebut merupakan balai pertemuan adat, tempat pertemuan para tokoh masyarakat. Oleh karena itu, Nuu Vikrant disebut juga dengan Vikrant Balai Agung.
Penuh Filosofi, Ini 5 Rumah Adat Di Sulawesi Selatan
R. Rizki dan T. Dalam buku Wibisano “Pengantar Seni Budaya Indonesia”, rumah tersebut bercirikan lambang Garuda, sebuah keluarga orang Lampung. Rumah tersebut juga digunakan untuk kegiatan masyarakat seperti diskusi antar suku.
Ijan Delakak adalah tangga masuk yang dipasang di atap yang disebut Rurung Agung yang dihiasi dengan atap yang besar. Batangnya berwarna putih, kuning dan merah. Lambang warna ini merupakan tingkat keseimbangan masyarakat Lampung yaitu;
Lokasi ini biasanya digunakan untuk menyimpan log Tatar. Talobalak adalah alat musik tradisional dari Lampung yang bentuknya sangat mirip dengan Kalintang.
Apalagi mengutip dari buku “Rumah Adat Nusantara” terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagian besar material tersebut terbuat dari kayu. Desain rumah yang mirip platform dirancang untuk menghindari serangan binatang, bentuk platform juga akan membuat rumah menjadi lebih kuat jika terjadi gempa.
Infografis Sejarah Dan Keunikan Rumah Limas
Menurut Patravidya Kemdikbud, Slow Pesag merupakan rumah adat yang ditetapkan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI berdasarkan 5 Tahun 1992. Lamban Pesagi merupakan rumah adat masyarakat Lampung yang masih tersisa dan merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan.
Menurut laman Kemendikbud, rumah adat Sukadana terletak di Sukadana, Lampung Timur. Rumah ini merupakan contoh rumah adat Lampung. Arsitektur bangunan rumah diklasifikasikan menurut fungsinya. Misalnya tempat tinggal (disebut Bai Ben), tempat pemujaan, tempat pemujaan (Bali Adat), tempat pusaka, dan tempat makanan (amba).
Bentuk rumah adat syukdana dibangun dengan tata letak bujur sangkar atau pesag nehanyuk, dan tata letak persegi panjang disebut mahanukan. Rumah adat Lampung biasanya menghadap ke jalan. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Lampung kuno adalah tukang kayu yang terampil, terdapat banyak provinsi dan daerah di Indonesia. Salah satunya adalah Provinsi Lampung. Daerah ini digunakan sebagai pintu gerbang ke Sumatera.
Selain itu, Lampung juga memiliki keunikan tersendiri. Salah satunya dari rumah adat mereka. Misalnya, desain rumah tradisional yang unik membuatnya menarik bagi wisatawan.
Macam Macam Rumah Adat Yang Ada Di Indonesia Lengkap Sesuai Daerah Asalnya
Suku Lampung masih mempertahankan legitimasi budayanya. Hal ini terlihat dari lambang cerutu, lambang kota, serta huruf lampu yang masih sering terlihat di jalanan.
Kali ini Pesona Indonesia akan berbagi informasi tentang rumah adat Lampung dan penjelasannya. Simak ulasannya di bawah ini.
Rumah adat Lampung biasa disebut Bubosit. Nono artinya rumah dan virith artinya kebiasaan. Dahulu, rumah adat Lampung digunakan untuk mengadakan pertemuan masyarakat Lampung.
Namun, kini Nunow Astray digunakan untuk fungsi lain juga. Rumah ini didesain sebagai rumah panggung. Hal itu dilakukan untuk menghindari banjir di banyak sungai di Lampung. Rumah biasanya dibangun di tepi sungai.
Lebih Dekat Dengan Lamban Pesagi, Rumah Tahan Gempa Asli Lampung
Fondasi rumah adat Lampung berbentuk batu persegi. Dinamakan Patthar ki Peeth, ia memiliki 35 pilar dan 20 pilar utama.
Jendela juga terbuat dari bahan yang sama dengan pintu. Namun dalam jumlah kecil. Pada dasarnya, setiap rumah memiliki empat jendela depan yang dilapisi kasa kayu.
Atapnya memiliki bagian atas di tengahnya, bagian atasnya terbuat dari kayu, ditumpuk dan dilapisi dengan tembaga. Perhiasan juga disediakan di kelas ini.
Bangunan